“Yo prokonco dholanan neng njobo. Padhang bulan, bulane koyo rino. Rembulane sing ngawe-awe. Ngelingake ojo podho turu sore”
Dulu, lagu Padhang Bulan di atas biasa dinyanyikan anak-anak di daerah Jawa Tengah saat bulan purnama tiba. Tak hanya bernyanyi, melalui lagu-lagu tradisional tersebut, anak-anak juga belajar, bermain, bersosialisasi, dan memupuk jiwa toleransi.
Sayangnya, derasnya arus internet khususnya media sosial seperti sekarang ini membuat sangat sedikit anak-anak kita yang mengenal lagu-lagu tradisional Indonesia. Mayoritas anak-anak lebih kerap menyanyikan lagu-lagu orang dewasa daripada lagu-lagu seusia mereka. Padahal, menyanyi bisa menjadi media penyampai pesan positif untuk anak-anak.
Keprihatinan tersebut menggugah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA) bersama Forum Alumni Nusantara untuk mengajak anak-anak berkarya dalam gelaran “Kreasi Lagu Anak Indonesia Inklusi” mulai 1 – 31 Oktober 2020. Harapannya, gelaran ini dapat menumbuhkan toleransi anak-anak Indonesia: menerima perbedaan dalam pertemanan tanpa diskriminasi.
Mari, ciptakan lingkungan sosial yang ramah untuk anak-anak berkebutuhan khusus demi terwujudnya Indonesia Inklusi!
Buah jambu dimakan sama sambel terasi
Yuk ikutan Kreasi Lagu Anak Indonesia Inklusi
Malam bulan purnama dengar adik melagu
Karyamu, kami tunggu..